JabarNews.id | Sumedangnews: Setelah beberapa hari merendam pemukiman warga, banjir di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Debit air yang sebelumnya naik akibat hujan deras kini perlahan berkurang, membawa sedikit kelegaan bagi warga yang terdampak. Meskipun kondisi mulai membaik, proses pemulihan pasca-banjir masih terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang yang bekerja sama dengan aparat setempat dan relawan guna memastikan keselamatan serta kenyamanan warga.
Banjir ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Sumedang dalam beberapa hari terakhir. Hujan dengan intensitas lebat menyebabkan air sungai meluap hingga menggenangi pemukiman warga, jalan raya, serta area pertanian. Beberapa desa yang terdampak cukup parah meliputi Desa Sindanggalih, Desa Tegalmanggung, dan Desa Sawahdadap, di mana ketinggian air sempat mencapai lebih dari satu meter. Akibatnya, banyak rumah warga yang terendam, fasilitas umum terganggu, serta aktivitas ekonomi lumpuh. Warga yang terdampak terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara sebagian lainnya masih bertahan di rumah mereka dengan kondisi yang serba terbatas.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Ahmad Supriatna, pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk menangani dampak banjir ini. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan telah dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi warga yang rumahnya tidak lagi aman untuk ditinggali. Selain itu, dapur umum dan posko pengungsian juga telah didirikan guna memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, obat-obatan, serta perlengkapan kebersihan terus disalurkan ke titik-titik terdampak.
Meskipun air mulai surut, tantangan belum sepenuhnya berakhir. Lumpur tebal dan sampah yang terbawa arus banjir masih menutupi banyak area, termasuk jalanan, rumah, serta fasilitas umum. Warga bersama aparat setempat dan relawan bekerja sama untuk membersihkan lingkungan mereka, meskipun proses ini memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Di beberapa titik, alat berat dikerahkan untuk membantu membersihkan material yang sulit diangkat secara manual.
Bencana ini tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga berdampak besar pada perekonomian warga. Para petani yang mengandalkan hasil panen mereka mengalami kerugian besar karena lahan pertanian mereka terendam air dalam waktu yang cukup lama. Salah seorang petani, Siti (38), mengungkapkan kesedihannya karena sawah yang telah ditanami padi siap panen kini rusak total. Ia mengaku bingung bagaimana harus memulai kembali setelah kehilangan sumber penghasilan utamanya. Di sisi lain, pelaku usaha kecil seperti pemilik warung dan toko juga mengalami kesulitan karena barang dagangan mereka terendam air dan tidak bisa dijual lagi.
Pemerintah Kabupaten Sumedang tidak tinggal diam menghadapi situasi ini. Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir, menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya membantu pemulihan ekonomi warga terdampak. Beberapa langkah telah dirancang, termasuk pemberian bantuan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan, pendampingan bagi petani yang mengalami gagal panen, serta program bantuan modal bagi pelaku usaha kecil yang terdampak banjir. Selain itu, pemerintah juga akan mengevaluasi sistem drainase dan infrastruktur lainnya untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Sementara itu, BPBD dan BMKG terus melakukan pemantauan terhadap kondisi cuaca dan debit air sungai untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan. Warga diminta untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir. Jika terjadi peningkatan debit air atau tanda-tanda bahaya lainnya, masyarakat diimbau untuk segera melaporkan ke aparat setempat agar langkah pencegahan bisa segera dilakukan.
Banjir ini menjadi pengingat bahwa perubahan cuaca yang ekstrem dapat membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat, terutama di daerah yang memiliki sistem drainase yang kurang optimal. Oleh karena itu, upaya mitigasi dan penanganan bencana harus terus diperkuat agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Pemerintah, aparat terkait, serta masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dalam menjaga lingkungan dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa mendatang. Meskipun tantangan yang dihadapi masih besar, harapan tetap ada bahwa dengan kerja sama semua pihak, kondisi di Kecamatan Cimanggung dapat segera pulih dan warga dapat kembali menjalani kehidupan mereka seperti sedia kala. Banjir ini mungkin telah membawa kesulitan, tetapi juga menjadi momen bagi semua pihak untuk semakin peduli terhadap kondisi lingkungan serta kesiapan menghadapi bencana di masa depan. (RED)